INIPASTI.COM – Siskaeee, yang tengah menjadi tersangka dalam kasus film porno produksi Kelas Bintang, memberikan pengakuan kontroversial tentang perannya dalam film ‘Kramat Tunggak’. Diapun dijemput paksa oleh Penyidik Polda Metro Jaya di apartemennya di Yogyakarta, Rabu 24 Januari 2024.
Siskaeee membuka tabir perannya dalam film tersebut setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin, 25 September 2023, yang merupakan pemeriksaan perdana setelah sebelumnya dua kali mangkir dari panggilan polisi. Pemeriksaan berlangsung selama sekitar 6 jam dengan Siskaeee diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Siskaeee mengungkapkan bahwa awalnya ia ditawari untuk bermain dalam film dengan tema religi. “Saya ambil kerjaan film itu karena skenario yang diberikan sama Siska itu bertema religi dan syutingnya pas Ramadan dan keluar filmnya pas Lebaran,” ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 25 September 2023.
Film tersebut, berjudul ‘Kramat Tunggak’, mengisahkan tentang seorang pekerja seks komersial (PSK) yang bertobat di bulan Ramadan. Namun, Siskaeee mengungkapkan bahwa adegan-adegan syur yang ia dan beberapa pemain lainnya perankan tidak tercantum dalam skrip.
“Tidak tahu, di skrip tidak ada, tidak tahu akan ada adegan syur atau dewasa yang lagi-lagi karena waktu kita adegan,” kata Siskaeee.
Siskaeee juga mengungkapkan bahwa dirinya dan beberapa talent lainnya sudah membuat perjanjian dengan sutradara berinisial I. Dia mengungkap bahwa pihaknya dibayar Rp 10 juta untuk bermain dalam film tersebut, namun tidak ada tanggungan untuk makan, hotel, dan tiket pulang-pergi dari Yogyakarta ke Jakarta.
Saat pemeriksaan, Siskaeee mengaku bahwa sutradara I tiba-tiba mengganti adegan yang tidak tercantum dalam skrip. “Misal ada adegan fix scene 36, tiba-tiba pak produser atau sutradara ‘nggak… nggak, kita akan ubah aja nanti begini-begini, nanti kamu meranin ini’, gitu,” ungkapnya.
Siskaeee merasa dieksploitasi oleh sutradara I dan bahkan mengakui bahwa dirinya dipaksa untuk membintangi sekuel film ‘Kramat Tunggak’. “Saya merasa dieksploitasi, karena setelah adanya film ‘Kramat Tunggak I’, mereka masih menghubungi saya dan memaksa saya untuk membikin Kramat Tunggak part II,” katanya (sdn)