INIPASTI.COM – Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rulli Nasrullah, telah memberikan peringatan penting mengenai penggunaan media sosial, terutama bagi generasi muda.
Rulli menekankan bahwa generasi muda, khususnya Generasi Z, perlu bersikap dewasa dalam menggunakan media sosial untuk menghindari paparan intoleransi dan informasi palsu, yang sering disebut sebagai hoax.
Kecenderungan psikologis yang labil pada generasi muda membuat mereka rentan terhadap penyebaran berita palsu dan kebencian di dunia maya, yang dapat dengan mudah memengaruhi mereka.
Rulli menggarisbawahi perlunya peningkatan kesadaran generasi muda dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, solusi terbaik adalah melakukan introspeksi diri agar memahami dengan baik tujuan penggunaan media sosial. Hal ini dapat membantu mereka menghindari terperangkap dalam jaringan informasi palsu dan intoleransi.
Penting untuk diingat bahwa penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan intoleransi, terutama yang terkait dengan konteks politik, dapat memiliki dampak serius pada pencemaran nama baik tokoh atau figur tertentu.
Rulli menekankan bahwa tingkat penerimaan terhadap berita palsu dan intoleransi sangat tergantung pada individu itu sendiri dan lingkaran pergaulan mereka. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan agar orang atau kelompok yang terpapar konten negatif tidak melanggar hukum.
Rulli juga mencatat bahwa studi tentang cara melawan berita palsu dan intoleransi telah tersebar luas. Masyarakat dapat proaktif memperoleh informasi ini melalui pendidikan formal dan internet.
Dia mengapresiasi upaya pemerintah, termasuk pembentukan tim khusus di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun panduan literasi digital di sekolah, yang ditujukan untuk guru, murid, dan orang tua. Kementerian Informasi dan Komunikasi juga telah merancang etika bermedia sosial yang disosialisasikan secara daring maupun luring.
Selain itu, Rulli menyoroti bahwa proses pemeriksaan fakta telah dilakukan oleh berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, termasuk pelatihan langsung dari Google mengenai cara memverifikasi informasi yang beredar di internet.
Ini menunjukkan bahwa upaya pemeriksaan fakta dilakukan secara luas oleh berbagai lembaga dan pihak swasta yang peduli terhadap keabsahan informasi yang beredar di ruang publik Indonesia.
Kesimpulannya, Rulli Nasrullah menekankan pentingnya kesadaran generasi muda dalam menggunakan media sosial untuk menghindari penyebaran informasi palsu dan intoleransi.
Upaya pendidikan, etika bermedia sosial, dan pemeriksaan fakta adalah beberapa langkah yang telah diambil untuk mengatasi masalah ini. Semua pihak, termasuk individu, lembaga pemerintah, dan swasta, berperan dalam memastikan kebenaran informasi dalam ruang publik (sdn)