INIPASTI.COM – Ekonom senior Faisal Basri telah menyampaikan desakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Desakan ini juga mencakup pernyataan bahwa Sri Mulyani sendiri siap mundur dari kabinet tersebut.
Desakan mundur ini dipicu oleh kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Gibran, yang merupakan anak Jokowi, menjadi pendamping Prabowo dalam pemilihan tersebut.
Faisal Basri menegaskan bahwa ia tidak secara langsung membujuk Sri Mulyani dan Basuki untuk mundur, melainkan mendesak dan menyuarakan agar masyarakat juga memberikan desakan agar para menteri mundur.
Meskipun tidak berhubungan langsung, Faisal menyatakan bahwa ia mengenal Sri Mulyani sebagai sosok yang memiliki integritas dan merasa bahwa dia mungkin merasa resah.
Menurut Faisal, saat ini para menteri sedang mengkalkulasikan berbagai dampak jika mereka mengundurkan diri, dan ia menduga mereka mungkin masih menunggu momentum yang tepat. Faisal mengajak masyarakat untuk terus menyuarakan desakan agar menteri-menteri mundur, menyebutnya sebagai perjuangan moral yang damai.
Sebelumnya, seruan agar menteri mundur disampaikan oleh Faisal Basri sebagai respons terhadap kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak netral dalam Pilpres 2024. Dalam seruannya, Faisal menyebut nama Sri Mulyani, Pramono Anung, dan Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, merespons seruan tersebut dengan menyatakan bahwa seluruh menteri tetap kompak dan solid membantu Presiden hingga akhir masa jabatannya.
Ia juga mengajukan pertanyaan kepada pihak yang melemparkan isu tentang menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan.
Meskipun Faisal Basri menyatakan bahwa Sri Mulyani siap mundur, Menteri Keuangan tersebut terlihat masih aktif menjalankan tugasnya. Sri Mulyani hadir dalam rangkaian acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2024 di Davos, Swiss, dan tampak aktif mengikuti berbagai kegiatan.
Respon dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terhadap desakan mundur belum jelas. Budi Karya Sumadi memilih bungkam, sementara Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, menyatakan belum mendapatkan informasi dan enggan berkomentar karena berkaitan dengan isu politik. Keduanya menegaskan fokus mereka pada tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan (sdn)
Inilah Alasan Faisal Basri Desak Mundur Menteri Sri Mulyani dan Menteri Basuki Hadimuljono dari Kabinet Indonesia Maju
INIPASTI.COM – Ekonom senior Faisal Basri telah menyampaikan desakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Desakan ini juga mencakup pernyataan bahwa Sri Mulyani sendiri siap mundur dari kabinet tersebut.
Desakan mundur ini dipicu oleh kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Gibran, yang merupakan anak Jokowi, menjadi pendamping Prabowo dalam pemilihan tersebut.
Faisal Basri menegaskan bahwa ia tidak secara langsung membujuk Sri Mulyani dan Basuki untuk mundur, melainkan mendesak dan menyuarakan agar masyarakat juga memberikan desakan agar para menteri mundur.
Meskipun tidak berhubungan langsung, Faisal menyatakan bahwa ia mengenal Sri Mulyani sebagai sosok yang memiliki integritas dan merasa bahwa dia mungkin merasa resah.
Menurut Faisal, saat ini para menteri sedang mengkalkulasikan berbagai dampak jika mereka mengundurkan diri, dan ia menduga mereka mungkin masih menunggu momentum yang tepat. Faisal mengajak masyarakat untuk terus menyuarakan desakan agar menteri-menteri mundur, menyebutnya sebagai perjuangan moral yang damai.
Sebelumnya, seruan agar menteri mundur disampaikan oleh Faisal Basri sebagai respons terhadap kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak netral dalam Pilpres 2024. Dalam seruannya, Faisal menyebut nama Sri Mulyani, Pramono Anung, dan Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, merespons seruan tersebut dengan menyatakan bahwa seluruh menteri tetap kompak dan solid membantu Presiden hingga akhir masa jabatannya.
Ia juga mengajukan pertanyaan kepada pihak yang melemparkan isu tentang menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan.
Meskipun Faisal Basri menyatakan bahwa Sri Mulyani siap mundur, Menteri Keuangan tersebut terlihat masih aktif menjalankan tugasnya. Sri Mulyani hadir dalam rangkaian acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2024 di Davos, Swiss, dan tampak aktif mengikuti berbagai kegiatan.
Respon dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terhadap desakan mundur belum jelas. Budi Karya Sumadi memilih bungkam, sementara Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, menyatakan belum mendapatkan informasi dan enggan berkomentar karena berkaitan dengan isu politik. Keduanya menegaskan fokus mereka pada tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan (sdn)