INIPASTI.COM, JAKARTA – Jelang demo besar-besaran tanggal 4 November, Polisi telah menyiapkan personel untuk mengantisipasi bentrok. Bahkan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar Korps Brimob melindungi demonstran selama unjuk rasa.
“Yang demo adalah saudara kita, kita harus lindungi, layani, dan ayomi mereka sesuai aturan UU. Koridor kita cuma satu, sistem hukum. Kita wajib memberikan perlindungan,” katanya, Senin (31/10) seperti yang dikutip dari antaranews.com.
Tito mendatangi Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin, untuk mengecek kesiapan para personelnya. Ia meminta agar Korps Brimob mempersiapkan fisik dan psikis agar benar-benar siap menghadapi aksi demo yang waktunya mungkin akan panjang.
Namun dia memerintahkan aparatnya menindak provokator pendemo dan pelanggar aturan. “Kalau ada pelanggaran hukum, lakukan tindakan hukum dari persuasif sampai keras!” tegasnya.
Kapolri minta jajaran Brimob mampu mengamankan jalannya aksi unjuk rasa agar tidak sampai berujung anarkis. “Waspadai jangan sampai demo jadi anarkis, kacau. Kekacauan bisa terjadi karena beberapa faktor, (termasuk) faktor pendemo sengaja melakukan aksi provokatif,” kata Kapolri.
Demo 4 November ini akan dilakukan organisasi-organisasi massa Islam. Mereka akan mendesak penegak hukum segera menuntaskan proses hukum perkara tuduhan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sejumlah dai kondang juga telah mengumumkan akan ikut pada aksi ini. Salah satunya, KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym. Melalui akun Facebooknya, Aa Gym mengungkapkan alasan bergabung dalam aksi tersebut. Menurutnya, dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan Ahok harus diusut tuntas.
“Sungguh besar harapan kepada Pak Jokowi, Presiden RI yang ditemui Ahok sebelum datang ke polisi, pasti memahami bahwa ini bukan perkara sederhana, cukup satu ayat saja. Ayat Allah pemilik jagat semesta diremehkan, maka dampaknya seperti ini,” tulis Aa Gym dalam facebooknya.
Aksi ini akan dilakukan di beberapa titik di Ibu Kota, termasuk Balai Kota DKI Jakarta, Istana Presiden, dan Monumen Nasional. Bekasi dan Tangerang juga akan menjadi bagian dari demo.
Mabes Polri melalui surat telegram dengan nomor STR/779/X/2016 meminta bantuan 16 Kepolisian Daerah (Polda) menyiagakan pasukannya. Aksi akan diamankan sekitar 7.000 personel polisi dan dibantu TNI. (*)
Baca juga : Menuntut Ahok, HMI dan KAHMI Makassar Ikut Bersuara
//