INIPASTI.COM, MAKASSAR – Tak berlebihan jika disebutkan, kebanggaan semua tenaga pendidik, apakah itu guru atau dosen, melihat anak didiknya sukses. Bahkan menjadi orang besar. Hal yang sama juga dirasakan salah seorang dosen FISIP Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Drs Qamal Adnan Msi.
Pasalnya, kala Qamal masih tercatat sebagai dosen Fisip Universitas Islam Kalimantan (UIK), seorang mahasiswanya bernama Sabirin Noor, kini menjadi orang nomor satu di Kalimantan Selatan. Pria yang pernah menjadi Ketua prodi Administrasi Negara sampai jadi Wakil Dekan di Fisip UIK ini mengakui, rata-rata para bupati dan pejabat eselon di kantor guberur, bupati, dan Wali Kota di Kalimantan, menjadi mahasiswanya di masa lalu.
Setelah meraih sarjana administrasi negara 1990, Qamal merantau ke Banjarmasin sambil mencari peluang jadi dosen. Sejak 1994 diterima jadi dosen Kopertis dengan status Dosen Kopertis Dipekerjakan (DPK), ia ditempatkan di Universitas Islam Kalimantan. Di kampus ini berawal kariernya menjadi seorang tenaga pengajar, tampil di depan mahasiswa melakukan transformasi pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa.
Qamal mengisahkan, impian masa kecilnya menjadi seorang pendidik. Profesi guru jadi dambaannya. Hal ini terikat pada masa kecilnya, lingkungan keluarga berlatar belakang guru. Orangtuanya tercatat sebagai pegawai Dinas Pendidikan Kabpaten Bulukumba sampai memasuki masa pensiun. Begitu pula kakak, paman, dan tantenya, banyak yang meniti karier sebagai guru. Realitas harian itu yang senantiasa mendorong nalurinya untuk menekuni dan memilih menjadi seorang guru.
Tekadnya semakin kuat. Usai tamat SMAN 1 Bulukumba 1983, ia merantau ke Palu ikut kakaknya yang dosen Universitas Tadulako . Lalu , pria kelahiran Bulukumba 3 Desember 1967 ini melanjutkan kuliah di Fisip dengan mengambil prodi Administrasi Negara, dan menjadi sarjana Administrasi Negara Fisip Universitas Tadulako Palu tahun 1990.
Sejak 2004, pengurus HIPIIS Sulsel ini kembali ke tanah leluhurnya di Sulsel dan diterima pindah mengajar di Fisip UIT Makassar sampai hari ini. Profesi dosen dilakoni dan ditekuni secara serius, sehingga dalam proses pembelajaran, proses transfer pengetahuan dijalani dengan baik dan komunikatif.
Mahasiswa S3 Prodi Administrasi Pembangunan PPs UNM ini juga punya koleksi 10 ribu judul buku referensi dalam bidang ilmu Administrasi Negara. Rutinitasnya di akhir pekan, mengunjungi toko buku, mencari buku teks serta jurnal yang relevan dengan studi Administrasi Publik yang ditekuni.
Selain rajin ke toko buku, Magister Administrasi Negara PPs Unhas 1999 ini juga senang berselancar di dunia maya. Itu menjadi kegiatan rutinnya sebelum masuk dalam ruang kelas membawakan materi pengajaran. (*)
Baca juga : Guru Besar UI, Pemateri Seminar Nasional Fikom UMI Makassar
//