INIPASTI.COM – Serangan ratusan drone yang dilancarkan oleh Iran ke arah Israel pada hari Minggu 14 April 2024, menimbulkan sorotan internasional yang tajam, dianggap sebagai respons tegas atas kebijakan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap rakyat Palestina.
Aksi udara tersebut menjadi titik terbaru dalam ketegangan yang memuncak antara kedua negara.
Iran, dalam pengumuman resminya, mengungkapkan lima alasan di balik serangan tersebut, termasuk penolakan terhadap kebijakan genosida yang diterapkan oleh Israel terhadap Palestina.
Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, serangan itu merupakan tindakan defensif yang bertujuan untuk membela diri, sambil menegaskan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan regional serta internasional.
Lebih lanjut, Iran menyebut serangan tersebut sebagai bentuk pembalasan atas serangan militer Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah, beberapa waktu sebelumnya, sebagaimana di lansir di laman CNN Indonesia.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dihadapkan pada agresi yang dilakukan oleh Israel atau negara lain.
Namun, reaksi dari pihak Israel juga tidak kalah tajam. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah berhasil mencegat serangan yang dilancarkan oleh Iran, menegaskan ketegasan negaranya dalam menjaga keamanan wilayahnya.
Meskipun serangan itu berhasil dicegah, ketegangan antara kedua negara masih tetap tinggi.
Tidak hanya itu, pengerahan kapal perang Rusia yang dilengkapi dengan rudal hipersonik Kinzhal ke Laut Mediterania setelah serangan Iran ke Israel menambah kompleksitas situasi tersebut.
Kapal perang tersebut, yang telah diposisikan di Laut Mediterania, menunjukkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut dan mungkin memiliki implikasi yang lebih luas terhadap dinamika politik dan keamanan regional.
Ketegangan antara Iran dan Israel, serta intervensi pihak lain seperti Rusia, menambah lapisan kompleksitas dalam situasi geopolitik di Timur Tengah. Dengan serangkaian serangan dan tanggapan yang saling bertubi-tubi, masa depan hubungan antara ketiga negara ini masih penuh ketidakpastian (sdn)