INIPASTI.COM, MAROS – Acara pelepasan Jemaah Calon Haji (JCH) di Aula 3 Asrama Haji Sudiang sudah berlangsung sejak 03.00. Namun, terlihat salah satu JCH pada pukul 04.20, baru hendak memasuki aula pelepasan. Rabu, (24/8/2016).
“Paling dia ketiduran” kata AKP Sultan Tabo yang bertugas waktu itu.
Saat dikonfirmasi ke keluarga JCH yang bernama Tambara Pajappai Mambo yang kini usianya 89 tahun, betul saja ternyata ia dibawa oleh anaknya Muliyati (45) tidur di wisma yang telah ia sewa.
Muliyati mengaku bahwa ia membawa serta ayahnya tidur satu kamar bersama keluarganya yang lain karena Tambara baru saja melakukan transfusi darah di daerahnya.
Muliyati yang berasal dari Biringare, Sinjai Utara itu mengakui kesalahannya yang tidak berkoordinasi baik ke petugas kesehatan maupun ke Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar. “Ia, itu kesalahan saya pak, karena tidak sampaikan ke petugas” ucap Muliyati.
Muliyati menjelaskan bahwa ia memisahkan ayahnya dari jemaah yang lain karena sempat kadar gula atau hemoglobin ayahnya rendah, hb-nya hanya 8, tapi kini sudah kembali normal menjadi 12. Dan itu sangat ia syukuri. “Alhamdulillah sudah kembali normal” jelas Muliyati.
Menurut AKP Sultan Tabo, ini harus menjadi pelajaran bagi JCH yang lain untuk kiranya tidak memisahkan keluarganya dari JCH yang lain karena itu bisa fatal akibatnya. Bisa saja JCH itu akan batal berangkat. JCH itu pun belum mendapatkan living cost karena ia datang setelah pembagian dilakukan
“Harusnya kan kalau dia bersama jamaah lain, dia pasti akan dibangunkan/diingatkan sama teman sekamarnya” tambah Sultan.