INIPASTI.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), baru-baru ini merilis pesan video yang ditujukan kepada keluarga sandera Israel. Video berjudul “Waktu Hampir Habis” menampilkan empat sandera militer yang ditangkap oleh Hamas pada tahun 2014: Hadar Goldin, Shaul Aron, Avira Mengistu, dan Hisham Al-Sayyed.
Dalam pesannya, Brigade Al-Qassam mengingatkan bahwa 10 tahun telah berlalu sejak penangkapan sandera tersebut dan menuduh bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu telah mengabaikan upaya untuk mengembalikan mereka.
Mereka mengklaim bahwa kontak dengan sel yang bertanggung jawab atas sandera tersebut terputus.
Brigade Al-Qassam juga menuduh Netanyahu tidak berniat mengembalikan sandera kepada keluarga mereka, menyatakan bahwa dalam masa lalu dan sekarang, pemerintahan Israel tidak peduli dengan nasib anak-anak dan orang yang dicintai oleh keluarga sandera.
Kelompok ini mengklaim telah berhasil menangkap puluhan tentara Israel pada Oktober 2023 setelah meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, dan bahwa komunikasi dengan mereka masih berada di tangan Brigade Al-Qassam.
Sementara itu, ketegangan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih berlanjut. Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, dan pertukaran sandera pada November 2023 menukarkan 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.
Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza. Pasca Operasi Banjir Al-Aqsa pada Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, dengan korban jiwa terhitung 23.708 di pihak Palestina dan 1.147 di wilayah Israel hingga 13 Januari 2024.
Juga, tercatat 343 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga 11 Januari 2023 setelah penyerbuan besar-besaran oleh pasukan Israel (sdn)