INIPASTI.COM, JAKARTA – Mencari pasangan hidup tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun kini berkat kemajuan teknologi, kamu bisa dengan mudah mengenal lawan jenis melalui aplikasi kencan online.
Sayangnya aplikasi kencan online ini juga memiliki kelemahan. Belum tentu kamu bertemu pasangan yang cocok sesuai dengan harapan.
Dilansir dilaman detik.com, dalam menjawab kebutuhan orang untuk mencari pasangan inilah seorang wanita bernama Zola Yoana melakoni pekerjaan yang bisa jadi tak terpikir oleh kebanyakan orang.
Zola adalah seorang matchmaker atau makcomblang yang sudah bersertifikat dari Amerika. Zola menceritakan sebelum jadi matchmaker ia bekerja di agen periklanan sebagai account executive pada 2011. Lalu pada 2012 ia menimba ilmu di Matchmaking Institute of New York.
Aku Googling dulu ada nggak sih sekolah matchmaking dan segala macem. Karena sebelumnya waktu di advertising, People always come to me and asked, am I still doing matchmaker?
Padahal waktu itu posisinya aku bukan matchmaker. Jadi potensi banget untuk di Indonesia belum ada matchmaker sama sekali. Dan banyak banget para single yang mereka high quality single, sucessful single, attractive and good looking but simply too busy,” kata Zola Yoana saat ditemui oleh Wolipop, di Pacific Place, Jakarta Selatan.
Beberapa waktu lalu, setelah menyelesaikan pendidikan di Matchmaking Institute of New York, Zola kembali ke Indonesia mendirikan Heart Inc pada 2013. Dan agar semakin berpengalaman, Zola menjalani kelas online yang diadakan selama 3-4 bulan pada 2019.
“Jadi selama kelas online sekitar 3-4 bulan, mereka di sana siang aku disini bangun jam 3 subuh buat video call dan lain-lain. Aku suka keteter masalah waktu. Terus ada tesnya juga ada beberapa term and conditions nya juga. My certifications itu aku baru dapat September 2019 untuk relationship coach dan science base,” jelas wanita yang memperoleh sertifikat dalam dating coach dan relationships coach.
Menurut Zola, dia satu-satunya matchmaker bersertifikasi di Indonesia. Zola bisa dibilang sebagai matchmaker atau makcomblang perjodohan kelas atas.
Dia menyebutkan kliennya rata-rata berusia muda di atas 25 tahun dan yang tertua pernah ditanganinya usia 52 tahun. Mereka datang dari kalangan yang secara keuangan sudah independen.
“Aku nggak hanya di Indonesia saja. aku global seluruh dunia juga. Aku berkolaborasi dengan beberapa match maker around the world. Jadi tidak hanya ada di Indonesia saja. So you can find love everywhere, cewek-cowok, muslim dan non muslim saya juga menangani. 60% wanita dan 40% pria.
Mereka untuk profilingnya ada yang businessman, businesswoman, profesional worker, vice president, doctor, lawyer, yang mereka umumnya sudah financialy independent, succesful, so mereka semuanya high quality. Yang penting mereka single dan divorce pun tak masalah sama sekali,” tuturnya panjang lebar.
Selain sebagai matchmaker alias makcomblang, Zola Yoana juga kerap ditunjuk sebagai konsultan pernikahan. “Orang mengenal aku sebagai matchmaker.
Tetapi aku juga bisa memberikan pelatihan dalam menjalin suatu hubungan dan juga konsultan pernikahan sebelum atau sesudah menikah. Pokoknya yang related dengan love. So I’m like your love consultant,” ucapnya.
Zola yang menyadari kemampuannya dalam bidang perjodohan yang sudah menjadi passionnya. Dia pun merasa senang jika seseorang menemukan pasangan hidupnya.
“Karena berawal dari aku itu emang suka love, relationship sejak masih sekolah. Aku selalu mencoba untuk mencomblangin teman. Dan selalu menjadi tempat curhatnya teman-teman. Cuma kan dulu nggak kepikiran sebelumnya untuk menekuninya dengan serius,” tuturnya.
Melihat potensi dunia perjodohan di Indonesia, Zola menekuni bisnisnya dengan serius. Dia sangat senang bisa membantu orang lain dalam masalah percintaan mereka.
“I like giving clarity in love. Berbicara tentang matchmaking aku mempunyai intuisi yang kuat dalam menjodohkan orang. Jadi kenapa tidak menggunakan keahlian aku di bidang love industry sebagai matchmaker dan relationship coach.
Jadi orang yang sudah join di Heart Inc, tidak hanya proses matchmaking tetapi juga bagaimana proses dalam menjalani dan mempertahankan hubungan itu seperti apa,” pungkas Zola Yoana (syakhruddin)