INIPASTI.COM – Pernyataan Imam Masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau yang akrab disapa Mbah Benu, mengenai merayakan Idulfitri setelah “menelpon Allah SWT” telah menjadi viral di media sosial. Klarifikasi atas pernyataan tersebut diunggah dalam sebuah video oleh akun Twitter @merapi_uncover pada Jumat malam, 5 April 2024.
Dalam video klarifikasi tersebut, Mbah Benu menjelaskan bahwa ungkapan “menelepon Allah” yang dia sampaikan adalah sebuah istilah yang digunakan dalam konteks perjalanan spiritualnya kepada Allah SWT. Dia menegaskan bahwa ungkapan tersebut bukanlah secara harfiah, melainkan sebagai ungkapan dari kontak batinnya dengan Tuhan.
“Saya ingin menjelaskan bahwa ketika saya mengatakan ‘menelpon Gusti Allah SWT’, itu hanya sebuah istilah. Sebenarnya, yang saya maksud adalah perjalanan spiritual saya dan kontak batin dengan Allah SWT,” ungkap Mbah Benu dalam video berdurasi 53 detik tersebut.
Meskipun telah memberikan penjelasan mengenai konteks pernyataannya, Mbah Benu tetap menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang mungkin merasa tersinggung atau tidak berkenan dengan pernyataannya tersebut.
“Jika ada yang merasa tersinggung atau tidak berkenan dengan pernyataan saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak. Terima kasih,” ujarnya sembari tersenyum.
Sebagai informasi tambahan, jemaah Islam Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, menggelar Salat Idulfitri pada pagi hari Jumat, 5 April 2024. Salat Id tersebut dilakukan lebih awal dari penetapan Pemerintah, mengikuti instruksi dari Imam Masjid Aolia, Mbah Benu.
Mbah Benu juga mengungkapkan bahwa jemaah Masjid Aolia tidak hanya terbatas di lokasi tersebut, namun tersebar di berbagai wilayah, termasuk Indonesia dan luar negeri seperti Malaysia, Inggris, dan India.
Dalam khotbahnya, Mbah Benu menekankan pentingnya persatuan dan persaudaraan di antara masyarakat dari berbagai latar belakang. Dia menegaskan agar manusia tidak terpengaruh oleh upaya-upaya untuk memecah belah, yang dapat membahayakan keutuhan bangsa.
Dari pantauan dilakukan oleh Harianjogja.com, Salat Idulfitri dilakukan di dua lokasi, yaitu rumah KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo dan Masjid Aolia yang terletak sekitar 50 meter di sisi barat rumah Mbah Benu. Pengamanan dilakukan oleh Banser, Polri, dan TNI.
Salat Id tersebut diadakan lebih awal karena bulan puasa mereka dimulai pada Kamis, 7 Maret 2024. Sebagai konsekuensinya, salat tarawih dilakukan pada Rabu malam sebelumnya di Masjid Aolia (sdn)