INIPASTI.COM – Bencana alam merupakan kejadian yang tidak dapat dihindari dan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan serta mengakibatkan kehilangan nyawa manusia.
Terdapat berbagai jenis bencana alam, termasuk banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, angin topan, dan kebakaran hutan. Meskipun negara-negara maju juga rentan terhadap bencana alam, dampaknya sering kali lebih parah di negara-negara berkembang.
Menurut laporan dari Global Change Data Lab, setiap tahun terjadi bencana alam di berbagai negara yang menyebabkan banyak korban jiwa. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal Annals of Geophysics, tercatat bahwa ada sejumlah bencana alam yang sangat mematikan sepanjang sejarah, sebagaimana dilansir di laman Bisnis.
Salah satu contoh bencana alam yang sangat mematikan adalah gempa Aleppo pada tahun 1138 Masehi. Gempa ini terjadi di kota Aleppo, Suriah, dan mengakibatkan kerusakan yang sangat besar dengan jumlah korban jiwa mencapai 230.000 jiwa.
Hal yang serupa terjadi pada gempa Tangshan pada tahun 1976 di Tiongkok, yang merenggut hampir 240.000 jiwa dan menyebabkan kerusakan pada 85% bangunan di kota tersebut.
Gempa bumi lain yang mencatatkan sejarah kepedihan adalah gempa Antiokhia pada tahun 526 Masehi di Kekaisaran Bizantium, yang menelan korban hingga 250.000 jiwa.
Sedangkan gempa Haiyuan pada tahun 1920 di Tiongkok utara memakan korban sekitar 200.000 jiwa akibat kekuatannya yang mencapai 7,8 skala Richter.
Tidak hanya gempa bumi, bencana alam lain seperti topan Bhola pada tahun 1970 di Bangladesh juga menyebabkan kehancuran besar dengan korban jiwa mencapai 300.000 hingga 500.000 orang.
Begitu pula dengan gempa Haiti pada tahun 2010, yang menelan korban hingga 316.000 jiwa menurut revisi pemerintah setempat.
Selain itu, bencana banjir juga seringkali mengakibatkan korban yang sangat banyak. Banjir Sungai Kuning pada tahun 1887 di Tiongkok, misalnya, memakan korban antara 900.000 hingga 2 juta jiwa, sementara Banjir Sungai Yangtze pada tahun 1931 juga menelan hingga 3,7 juta jiwa menurut beberapa lembaga.
Bencana alam seperti ini menyadarkan bahwa perlunya kesiapsiagaan dan penanganan yang efektif dari pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman alam.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi bencana dan upaya mitigasi yang tepat, diharapkan dampak bencana alam pada masa depan dapat diminimalkan, dan nyawa manusia dapat terlindungi dengan lebih baik (sdn)