INIPASTI.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau terkecil dan terluar guna menghadapi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut.
Basuki menjelaskan bahwa pengelolaan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk regulasi penanganan bencana, pengumpulan data dan analisis, serta peningkatan kapasitas dan koordinasi antar pemangku kepentingan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kerja sama dalam pengembangan perencanaan strategis yang berfokus pada peningkatan kepedulian terhadap pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau kecil dan terluar dalam menghadapi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut,” ujar Basuki dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Bali, Senin 20 Mei 2024.
Basuki mengungkap bahwa pemerintah Indonesia telah menginisiasi pembentukan Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Ketahanan Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim yang berfungsi merumuskan integrasi aspek lingkungan dan sosial ekonomi dalam menghadapi perubahan iklim.
“Maka diperlukan jejaring dan kerja sama antarpemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan akademisi sehingga dapat menjadi pusat pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas, serta penerapan solusi efektif untuk perubahan iklim dan tantangan sumber daya air yang berkelanjutan dan inklusif,” tambah Basuki, yang juga berperan sebagai Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10.
Semangat kolaboratif global untuk mencari solusi permasalahan air di pulau-pulau kecil dan terluar akan menjadi fokus utama dalam The Bandung Spirit Water Summit yang berlangsung pada 21 Mei 2024.
The Bandung Spirit Water Summit merupakan rangkaian dari World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024. Basuki bersama Ketua High-Level Experts and Leaders Panel (HELP), mantan Perdana Menteri Korea Han Seung-soo, akan membuka acara tersebut.
Bandung Spirit adalah istilah yang merujuk pada kerja sama kolaboratif dan saling menguntungkan antara negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika 1955.
Menteri Basuki sebelumnya telah menyuarakan semangat Bandung Spirit ini dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam 21st HELP on Water and Disasters di Madrid pada tahun 2023.
“Semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung akan menjadi landasan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada tahun 2024, tidak hanya sebagai landasan filosofis tetapi juga sebagai konsep dasar forum tersebut,” ujar Basuki.
Basuki meyakini semangat KAA tetap relevan dalam mengatasi berbagai permasalahan bersama yang memerlukan konsensus global sebagai solusinya, termasuk melalui World Water Forum.
Pertemuan ini mentransformasi kebijakan, semangat, dan spirit untuk bersama-sama menyongsong masa depan, menjadikan air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian (sdn)