INIPASTI.COM, MAKASSAR – Festival Layang-layang juga menguji kreativitas bagi pengunjung untuk membuat layang-layang sendiri dan mewarnai layang-layang bagi anak kecil di festival layang-layang Pantai Akkarena, Minggu, (21/8/2016).
Hal itu dikatakan salah satu panitia festival layang-layang 2016 Adriani Mutmainnah bahwa menguji kreativitas anak-anak dengan mewarnai layang-layang membantu kecerdasan otak kiri anak dalam berkreativitas mewarnai.

“Ini sangat membantu anak-anak untuk mengasah otak kiri anak sekaligus menguji kreativitas mereka dalam mewarnai,” ujar Adriani kepada Inipasti.com
“Kegiatan ini diharapkan semakin banyak warga makassar yang kembali menyenangi layang-layang karena layang-layang sebenarnya budaya indonesia lebih dulu ditemukan di indonesia dan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik dan sekaligus memperkenalkan Kota Makassar di tingkat internasional,” tegasnya.
Berbagai bentuk layangan yang diterbangkan di Pantai Akkarena, menjadi daya tarik bagi pengunjung
Di wilayah lain misalnya Semenanjung Malaya, layang-layang, atau wau merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya.
Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan. Layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.