INIPASTI.Com, MAKASSAR – Rakerwil Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel di Kabupaten Enrekang berakhir Minggu (28/8/2016). Rakerwil ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai Jumat – Minggu (26/8).
Rakerwil dibuka Bupati Enrekang, H. Muslimin Bando, melahirkan 10 rekomendasi. Kesepuluh rekomdendasi tersebut, diantaranya mendorong pertanian terpadu berbasis organik, mendorong terbentuknya desa model kelompok dampingan di 24 kabupaten dan kota se Sulsel.
MPM juga akan memperluas jaringan kemitraan dengan perusahaan, pemerintah, perguruan tinggi Muhammadiyah serta lembaga donor. Rekomendasi lainnya, MPM daerah diharap membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah maupun desa, meningkatkan konsolidasi MPM se Sulsel.
Dalam rangka membangun syiar kegiatan pemberdayaan MPM dapat memanfaatkan saluran media, meningkatkan pemahaman kepada anggota tentang NKRI, secara berkala melakukan kunjungan ke MPM daerah, menjalankan program secara profesional, transparan, akuntable, serta mengundang kembali MPM Daerah yang tidak hadir di Rakerwil Enrekang.
Ketua MPM PWM Sulsel Yudha Yunus, kepada inipasti.com, Senin (29/8), mengatakan, salah satu program unggulan MPM adalah pembentukan desa model di 24 kabpaten dan kota.
Ini nantinya akan menjadi target Majelis Pemberdayaan Masyarakat untuk diwujudkan selama satu periode kepengurusan MPM.
Desa Model adalah sebuah konsep model pendampingan kegiatan pemberdayaan.
Konsep ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi melibatkan pihak lain melalui bentuk kerjasama.
Seperti yang sekarang ini, MPM Sulsel sudah MoU dengan LP3M Universitas Muhammadiyah Parepare, LP3M Unismuh Makassar, STKIP Enrekang, BPD Sulsel, Kementerian Lingkungan Hidup dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kerjasama yang akan dibangun dengan pihak lain.
Dikatakan, untuk membangun desa model di setiap kabupaten sangat penting Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga-lembaga, apakah lembaga swasta, perbankan, perguruan tinggi dan lainnya melalui program CSR-nya.
“Jika kita bisa masuk kepada program CSR-nya disetiap lembaga, maka desa model yang sedang digagas sangat memudahkan untuk mewujudkannya,”harap Yudha Yunus.
Khusus untuk di Enrekang, MPM PWM Sulsel akan mendampingi petani sapi perah di Desa Pinang dan kelompok wanita tani pembuat dangke serta kelompok petani bawang di Kecamatan Anggeraja.