INIPASTI.COM, MAKASSAR- Ada yang menarik disampaikan Rektor Unismuh Makassar, Dr H bAbdul Rahman Rahim,SE,MM kepada pimpinan pondok pesantren Darul Fallah Bissoloro Unismuh, agar lahan seluas 75 ha milik Ponpes sebagian dijadikan areal pertanian.
“Sepuluh hektar saja dimanfaatkan untuk lahan pertanian semisal ditanami jagung, maka pondok ini akan mendapatkan penghasilan tidak sedikit jumlahnya, bisa mencapai ratusan juta rupiah per satu kali panen,”ujar Rahman Rahim, memberi semangat bagi pengelola pondok.
Rektor Rahman Rahim menyampaikan gagasan ini dalam rapat koordinasi dengan pimpinan pondok pesantren Darul Fallah Bissoloro Unismuh Makassar ini, Senin 30 Juli 2018. Kunjungan ke Ponpes Darul Fallah ini dipimpin Ketua BPH Dr Ir HM Syaiful Saleh, M.Si dan diikuti Wakil Rektor IV, Ir HM Saleh Molla dan sejumlah unsur pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Rektor dalam sambutannya, menyampaikan, Pondok Pesantren Darul Fallah Bissolorro sudah berdiri 12 tahun lamanya, saat ini sudah mengalami kemajuan baik dari pengadaan sarana dan prasarana serta sumber daya tenaga pengajar.
Berharap dari perkembangan yang dicapai ini bisa seiring dengan kesejahteraan para pengelolanya dan juga para santrinya. Dia ingat betul ide awal dididirikan ponpes ini diharapkan bisa mandiri, bisa membiayai dirinya, tanpa berharap bantuan dari luar.
Apa yang membuat ponpes ini bisa mandiri adalah dengan melakukan kegiatan yang lebih produktif diuar kegiatan pengajaran, yakni mengajak para santri untuk mencintai pertanian diantaranya dengan mengajarkan bagaimana bertani tanaman jagung atau beternak yang baik.
Dalam kesempatan ini rektor mengajak pengelola untuk melakukan kegiatan penanaman jagung. Karena menurut rektor dengan luas lahan yang dimiliki yakni mencapai 75 ha, sangat potensial untuk pengembangan jagung.
“Tidak perlu semuanya diolah, biarlah sekitar 10 ha saja ditanami jagung dengan estimasi hasil rata-rata 4 – 5 ton per ha. Dengan hasil ini maka pondok bisa menghasilkan sampai ratusan juta rupiah per satu kali paanen,”ujar rektor.
Rupanya sambutan rektor ini disambut baik oleh pengelola, hanya saja mengharapkan diberi bibit jagung yang kualitasnya baik. Ada pengalaman pengelola pondok telah pernah mencoba menanam jagung tapi hanya 50 persen yang tumbuh. Hal ini karena bibit jagung yang diterima kurang berkualitas.-nasrullah-