MAKASSAR – “Selama ini saya mendengar catatan perkelahian oknum TNI dan Polri di wilayah Gorontalo. Bulan Ramadhan ini tekadkan di hati kalian tidak ada lagi perkelahian di antara anggota TNI dan Polri maupun dengan masyarakat,” tegas Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus SB pada acara buka puasa bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan TNI-Polri dalam HUT Bhayangkara ke-70, di Mapolda Gorontalo, Jum’at (01/07).
Demikian diberitakan Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuan, Letkol Inf Drs Alamsyah MSi dalam rilisnya ke redaksi, Senin (4/7).
Pangdam berpesan, TNI dan Polri beserta masyarakat merupakan sebuah kesatuan yang besar, kesatuan kuat. Jadi dengan ajaran Islam saling menghargai semua umat, walau beda agama, beda suku, beda pekerjaan, karena Allah SWT menganugrahkan manusia sebuah perbedaan.
Memaknai semua itu dengan tidak mencari perbedaan, melainkan mencari persamaannya. Jangan menambah beban masyarakat. Wujudkan pada mereka rasa bangga kepada TNI dan Polri.
Rasa persaudaraan dikembangkan, apalagi kita mengenal tentang persaudaraan umat muslim di larang berterngkar sesama umat muslim, apa lagi sebagai anggota TNI dan Polri.
Lupakan masa lalu, di sini hadir unsur brigade dengan batlyonnya. Para komandan satuan teritorial maupun satuan tempur yakini bahwa kalian bisa memberi pemahaman kepada prajurit. Kepolisian pun juga demikian. Namun yang selalu jadi masalah adalah segelintir anggota kita tidak mau mendengar karena pengaruh mabuk miras dan narkoba. Oleh karenanya kurangnya pemahaman inilah yang kita harus saling mengingatkan,” tegas Agus SB. (nas/yahya)