INIPASTI.COM, JAKARTA- Rahmatullah Azizi menjadi bagian utama teka-teki yang mengguncang Washington, yang disebutkan dalam laporan intelijen Amerika.
Ini juga dikonfirmasi para pejabat Afghanistan sebagai perantara yang selama bertahun-tahun membagikan uang dari unit intelijen militer Rusia untuk anggota Taliban karena menargetkan pasukan Amerika di Afghanistan, menurut pejabat Amerika dan Afghanistan, dilansir dari The New York Times, Kamis (2/7).
Para pejabat Amerika dan Afghanistan berpendapat selama bertahun-tahun Rusia menjalankan operasi klandestin untuk merusak misi AS di Afghanistan dan membantu Taliban.
Namun para pejabat AS baru-baru ini menyimpulkan, agen mata-mata Rusia mengeluarkan hadiah bagi siapa yang membunuh pasukan koalisi, termasuk orang Amerika, yang dibantah Kremlin dan Taliban.
Laporan intelijen AS menyebut Azizi sebagai perantara utama antara G.R.U. dan militan yang terkait dengan Taliban yang melakukan serangan.
Dia juga termasuk di antara mereka yang mengumpulkan uang tunai di Rusia, yang digambarkan oleh arsip intelijen sebagai pembayaran berganda “ratusan ribu dolar.” Arsip-arsip itu adalah salah satu bahan yang disediakan untuk Kongres pekan ini.
Melalui sistem Hawala yang berlapis dan kompleks – cara informal untuk mentransfer uang – ia mengirimkannya ke Afghanistan untuk sebuah misi, kata arsip tersebut.
Transfer sering dipotong dalam jumlah yang lebih kecil yang dialihkan melalui beberapa negara regional sebelum tiba di Afghanistan, kata rekan-rekan pengusahanya yang ditangkap.
Para pejabat Afghanistan mengatakan hadiah sebanyak USD 100.000 per tentara yang tewas ditawarkan dengan target tentara Amerika dan koalisi.
(Sumber: merdeka.com)