INIPASTI.COM – Layanan internet Starlink milik Elon Musk pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan layanan internet yang sudah ada di Indonesia. Perbedaannya terletak pada metode koneksinya, di mana Starlink menggunakan satelit yang berada di luar angkasa, bukan melalui kabel fiber optik.
Starlink dimulai sejak 2015 dan pada 2018, SpaceX meluncurkan satelit prototipe pertamanya ke orbit. Hingga saat ini, ada sekitar 5.000 satelit Starlink yang berhasil mengorbit. Satelit-satelit ini bertujuan memberikan akses internet berkualitas tinggi kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.
Kelebihan Starlink
Starlink bekerja dengan cara yang berbeda dari internet melalui jaringan nirkabel berbasis darat seperti layanan 4G dan 5G. Mengutip dari Kontan yang melansir Profolus, Rabu 15 Mei 2024, Starlink menyediakan akses internet melalui satelit yang mengorbit rendah di luar angkasa.
Jaringan elektromagnetik dalam frekuensi gelombang radio dan gelombang mikro kemudian disalurkan ke stasiun atau transceiver di Bumi. Dibandingkan dengan jaringan internet nirkabel lainnya, teknologi ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Waktu Perpindahan Data Lebih Cepat
Satelit LEO (Low Earth Orbit) yang digunakan oleh Starlink memiliki latensi atau waktu perpindahan data lebih kecil dibandingkan dengan satelit GEO (Geostationary Orbit) karena posisinya yang lebih rendah.
Satelit GEO memiliki latensi sekitar 477 milidetik, sedangkan satelit LEO memiliki latensi kurang dari 27 milidetik. Artinya, Starlink dapat menyalurkan data lebih cepat dibandingkan layanan internet lainnya.
Transmisi Data Cepat
Starlink diklaim memiliki kecepatan transmisi data awal sebesar 100 Mbps untuk downstream dan 20 Mbps untuk upstream. Namun, kecepatan ini akan dikembangkan menjadi 1 Gbps untuk downstream.
Uji coba menunjukkan bahwa Starlink mampu memberikan kecepatan transmisi data lebih cepat dari yang dijanjikan, mencapai 222 Mbps untuk downstream dan 24 Mbps untuk upstream.
Terminal Starlink Mudah Dipasang
Internet Starlink praktis digunakan, dengan terminal persegi berukuran 30,5 cm, antena, dan kabel yang terkoneksi ke router WiFi. Alat ini dapat dipasang di permukaan datar apa pun, termasuk tanah atau atap.
Kit Starlink dilengkapi dengan panduan pemasangan dan instruksi unduh aplikasi Starlink untuk menyiapkan perangkat. Proses pemasangan ini singkat, kurang dari 30 menit.
Bisa Menjangkau Daerah Terpencil
Starlink menyediakan layanan internet tanpa bergantung pada infrastruktur telekomunikasi fisik dan konvensional seperti kabel panjang.
Karena itu, layanan ini memungkinkan disediakan hingga daerah terpencil. Starlink bahkan dapat berfungsi saat jalur telekomunikasi putus dan mati listrik (sdn)