INIPASTI.COM,MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mulai melayani operasi komersial di Pelabuhan Pantoloan terhitung sejak Jumat, 12 Oktober 2018.
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Farid Padang mengatakan sebenarnya pihaknya sudah membuka pelayanan kapal H+2 atau Minggu, 30 September, pasca terjadinya gempa dan tsunami yang ikut menerjang Pelabuhan Pantoloan pada Jumat sore, 28 September
āMeski beberapa segmen dan dermaga sepanjang kurang lebih 150 meter harus mengalami perbaikan yang cukup besar, tapi kami sudah melayani operasional kapal dua hari sejak gempa dan tsunami yang terjadi waktu itu,ā kata Farid.
Ia memaparkan, dengan peralatan seadanya akibat satu unit crane di Pelabuhan Pantoloan mengalami kerusakan karena tersapu gelombang tsunami, pihaknya tetap melayani kapal yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Pantoloan, terutama kapal-kapal yang mengangkut bantuan untuk korban gempa dan tsunami Sulteng, serta kapal yang mengangkut para pengungsi.
Menurutnya, meskipun dengan kondisi kekurangan alat crane yang ada di Pelabuhan Pantoloan, pihaknya terus melakukan assessment bagian-bagian yang bisa dilayani.
āUntuk itu, kami perlu mendatangkan crane pengganti, utamanya untuk kelancaran kegiatan bongkar muat barang dari kapal yang sandar di Pantoloan. Rencananya, kami akan mendatangkan 2 unit crane pengganti (mobile crane) dari Surabaya.āujarnya
Ia mengungkapkan, dibukanya kembali kegiatan komersial di Pelabuhan Pantoloan karena melihat kondisi perekonomian di wilayah Palu dan sekitarnya yang sudah mulai pulih pasca gempa dan tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu.
Setelah beberapa kali Menteri BUMN, Rini M. Soemarno mengunjungi langsung lokasi akibat gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, maka dilakukan penanganan cepat oleh beberapa BUMN yang kembali merecovery listrik, telekomunikasi, pelabuhan dan bandar udara serta semua sentra ekonomi.
āMenteri BUMN turun langsung untuk mengecek hasil recovery tersebut, sehingga kondisi Palu dan sekitarnya kembali normal. Bahkan Menteri Rini juga menginap, khusus untuk melihat langsung dan membangkitakan semangat kepada insan BUMN yang menjadi relawan dan BKO (Bawah Kendali Operasi). Hal ini yang membuat kami (Pelindo IV) memutuskan bahwa pelabuhan sudah dapat dibuka komersial untuk membangkitkan kembali arus barang keluar masuk kota Palu dalam kapasitas yang lebih besar,ā jelas Farid.
āSaat ini, di Pelabuhan Pantoloan tidak hanya melayani kapal-kapal pengangkut bantuan logistik, tetapi juga sudah melayani kegiatan komersial.ā
āWalaupun Pelabuhan Pantoloan juga ikut merasakan dampak akibat gempa 7,4 SR dan sapuan gelombang tsunami yang terjadi di wilayah Palu, Donggala dan Sigi beberapa waktu lalu, tapi kami (Pelindo IV) tetap survive melayani kapal yang masuk dan keluar dari Pantoloan,ā tuturnya.
(Iin Nurfahraeni)